
Rico Lewis adalah salah satu talenta muda paling bersinar yang muncul dari akademi Manchester City. Dengan usia yang masih sangat muda, ia telah menunjukkan kedewasaan dalam bermain dan pemahaman taktik yang luar biasa. Di bawah asuhan Pep Guardiola, Rico Lewis menjelma menjadi bek modern yang fleksibel dan cerdas secara teknis.
Awal Karier dan Debut di Tim Utama
Produk Akademi Manchester City
Rico Lewis lahir pada 21 November 2004 di Bury, Inggris. Ia bergabung dengan akademi Manchester City sejak usia 8 tahun dan berkembang pesat di sistem pembinaan klub. Sejak usia belia, Rico menunjukkan kemampuan bermain yang melebihi usianya, baik dari segi teknik, fisik, maupun mental.
Kecemerlangannya di level junior membuatnya cepat naik ke tim U-18 dan U-23 sebelum akhirnya dipromosikan ke skuad utama City pada musim 2022–2023.
Debut Mengesankan dan Gol Pertama
Rico Lewis mencatat debutnya di Premier League sebagai pemain pengganti, namun penampilan yang benar-benar menarik perhatian datang di Liga Champions saat ia mencetak gol melawan Sevilla pada November 2022. Gol itu membuatnya menjadi pencetak gol termuda City di kompetisi Eropa, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh legenda klub.
Peran Penting dalam Sistem Guardiola
Bek Sayap Modern dan Inverted Full-back
Salah satu hal yang membuat Rico Lewis istimewa adalah kemampuannya bermain sebagai inverted full-back — peran bek sayap yang masuk ke lini tengah saat menyerang. Dalam sistem Guardiola yang kompleks, pemain seperti ini dituntut memiliki visi, kontrol bola, dan kecerdasan taktis yang tinggi.
Meski masih remaja, Rico mampu menjalankan peran tersebut dengan sangat baik. Ia tidak hanya bertahan dengan solid, tetapi juga membantu mengatur ritme permainan dan mengalirkan bola dari belakang ke lini depan.
Menjadi Pemain Kunci di Laga Penting
Pada musim 2022–2023 dan 2023–2024, Rico Lewis tampil reguler dalam beberapa pertandingan penting, bahkan dipercaya menjadi starter dalam laga-laga besar Premier League dan Liga Champions. Ia bersaing sehat dengan pemain senior seperti Kyle Walker dan João Cancelo, membuktikan bahwa Guardiola mempercayai potensinya.