
Emiliano Martínez, atau yang akrab disapa “Dibu”, adalah salah satu penjaga gawang paling menonjol dalam dunia sepak bola saat ini. Namanya mulai melambung setelah penampilan heroiknya bersama tim nasional Argentina di Copa América 2021 dan Piala Dunia 2022. Dengan refleks luar biasa, mental baja, dan kepercayaan diri tinggi, Emiliano Martínez telah menjelma menjadi sosok kunci di bawah mistar gawang Argentina dan klubnya, Aston Villa.
Perjalanan Karier: Dari Argentina ke Panggung Dunia
Emiliano Martínez lahir pada 2 September 1992 di Mar del Plata, Argentina. Sejak kecil, ia menunjukkan bakat sebagai penjaga gawang. Perjalanan karier profesionalnya dimulai saat ia bergabung dengan akademi Independiente. Pada usia 17 tahun, ia direkrut oleh Arsenal FC, klub Premier League Inggris, yang melihat potensi besar dalam dirinya.
Namun, perjalanan Emiliano di Arsenal tidak langsung mulus. Ia sempat dipinjamkan ke beberapa klub seperti Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham United, dan Reading. Ia baru mendapat kesempatan reguler di tim utama Arsenal pada musim 2019/2020 setelah cedera yang dialami Bernd Leno. Kesempatan itu dimanfaatkannya dengan sangat baik, termasuk tampil gemilang di final FA Cup 2020, membantu Arsenal menjadi juara.
Pindah ke Aston Villa dan Jadi Bintang
Pada tahun 2020, Martínez memutuskan untuk hengkang dari Arsenal dan bergabung dengan Aston Villa demi mendapatkan tempat utama. Keputusannya terbukti tepat. Di Aston Villa, ia menjadi kiper utama dan tampil konsisten. Ia memecahkan rekor clean sheet di musim pertamanya dan menjadi salah satu kiper terbaik di Liga Inggris.
Emiliano Martínez di Tim Nasional Argentina
1. Copa América 2021: Awal Ketangguhan
Penampilan Emiliano di Copa América 2021 benar-benar menjadi titik balik. Dalam semifinal melawan Kolombia, ia melakukan tiga penyelamatan penalti yang krusial dan membawa Argentina ke final. Gaya eksentriknya di babak adu penalti membuatnya jadi pusat perhatian, tapi juga menunjukkan betapa kuatnya mental seorang Martínez.
2. Piala Dunia 2022: Menjadi Pahlawan
Di Qatar, Emiliano kembali jadi pahlawan Argentina. Ia melakukan penyelamatan penalti penting di babak perempat final melawan Belanda dan menjadi tembok kokoh di final saat menghadapi Prancis. Salah satu momen ikoniknya adalah penyelamatan luar biasa di menit-menit terakhir waktu tambahan yang menyelamatkan Argentina dari kekalahan. Argentina akhirnya menang lewat adu penalti, dan Emiliano dinobatkan sebagai Golden Glove Winner alias Kiper Terbaik turnamen.
3. Gaya Bermain dan Kepribadian
Emiliano dikenal sebagai kiper yang ekspresif dan percaya diri. Ia sering menggunakan psikologi dalam adu penalti untuk mengganggu konsentrasi lawan. Namun di luar lapangan, ia dikenal rendah hati dan sangat mencintai keluarganya. Kombinasi keahlian teknis, fisik tangguh, dan mental juara membuatnya menjadi andalan Argentina dan klub.